Strategi Resonansi - Konsumen
Mie Sedaap adalah merek mi instan populer kedua di
Indonesia, diproduksi oleh Wings Food. Diluncurkan pada tahun 2003. Selain di
Indonesia, Mie Sedaap juga dijual di luar negeri, antara lain Malaysia. Pada
tahun 2008 Mie Sedaap meluncurkan kemasan baru dengan formula baru Diperkaya 7
Vitamin. Pada tahun 2009 Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya, Rasa Kari Spesial
dengan Bumbu Kari Kental dan Rasanya Nendang. Pada tahun 2011 Mie Sedaap
meluncurkan rasa barunya, Rasa Ayam Spesial dengan Kaldunya Mantap.
Etika Bisnis Produk Mie Sedaap di media iklan televisi:
Sering kita melihat iklan mie Sedaap di televisi, yang menampilkan artis-artis
yang sedang menikmati sedapnya Mie Sedaap. tujuan dari adegan tersebut agar
para penonton penasaran sehingga berniat untuk membeli dan mencoba rasa
nikmatnya dari mie sedaap tersebut. Dibalik hal tersebut secara tidak langsung
menjelaskan bahwa mie sedaap memiliki rasa yang lebih enak dan menggugah selera
dibanding produk mie instant yang lainnya.
Analisis Kelompok Kami:
Menurut analisis kami dalam sudut pandang etika bisnis bahwa
ketiga iklan dari perindustrian mie tersebut tidak saling menyerang. Mereka
berlomba-lomba menampilkan keunggulan dari produk yang mereka ciptakan dengan
menggunakan artis-artis terkenal maupun menggunakan keunikan seperti halnya Mie
Sedap dengan menggunakan ungkapan “lidah gak pernah bohong” yang mereka
gunakan selalu walaupun sudah berganti cerita dan model dalam iklan tersebut.
Strategi Mendahului - Energen (product)
“SARAPAN DULU, Mana sempat, keburu telat.” Itulah bunyi
iklan perdana yang menandai diluncurkannya Energen sebagai minuman sereal
bergizi. Memang, kesibukan kerja tak jarang membuat aktivitas lain kurang
mendapat perhatian dengan layak. Tidak hanya waktu tidur, istirahat, tetapi
juga sarapan pagi.
Etika Bisnis Daripada Iklan Energen:
Lantaran rutinitasnya yang padat, banyak para pekerja merasa teburu-buru
berangkat kerja dan mengabaikan sarapan pagi. Lebih-lebih, jika jarak antara
rumah dan kantor cukup jauh dan selalu terbekap kemacetan. Orang cenderung
mengorbankan makan paginya. Padahal, mereka tetap membutuhkan asupan energi
untuk bekerja. Pemandangan ini biasanya kita jumpai di perkotaan.Situasi
demikian ditangkap oleh Mayora sebagai peluang pasar. Pada tahun 1991,
perusahaan consumer goods ini meluncurkan produk bermerek Energen
sebagai minuman sereal bergizi. Orang-orang Indonesia tampak makin lama makin
sibuk. Tiap pagi ada yang tidak sempat sarapan. Padahal, sarapan menjadi
modal penting untuk beraktivitas.
Analisis Kelompok Kami:
Salah satu program promosi andalan mereka adalah sampling.
Kegiatan below the line tersebut memberi kesempatan langsung pada
konsumen untuk menjajal Energen. Program ini bertujuan memperkenalkan produk ke
konsumen dan mengkomunikasikan positioning produk. Energen tidak
sekadar berfungsi sebagai pengganjal. Tapi, makanan ini penuh dengan nutrisi
dasar. Sekarang, Energen menambah Sigmavit, nutrisi yang mereka patenkan sehingga
Energen menjadi komplit.
Pengganjal
jelas berbeda dengan makanan. Sebagai pengganjal, Energen mengandung kalori
besar. Menurut kami, tiga bungkus saja sudah mampu memenuhi kebutuhan kalori
manusia tiap hari. Selain itu, juga mengandung serat yang baik bagi kesehatan
tubuh. Maka dari itu, Energen sejak kelahirannya mengusung tagline “Minum
makanan bergizi.” Namun, Energen tidak berfungsi menciptakan rasa kenyang
seperti halnya nasi.